When we see the Bible, we can have several perspectives about it.
We know that it's the Scripture of Christians.
Reading a Scripture will bring us to the expectation that the book will discuss about God.
Thursday, October 13, 2016
Tuesday, September 4, 2012
Ketika berbicara tentang hati, maka kita dapat dibawa ke dalam suasana hati yang sentimentil dimana seringkali dihubungkan kepada perempuan. Secara alami seorang perempuan akan lebih cenderung menggunakan perasaan hatinya dibandingkan laki-laki yang kebanyakan akan memiliki kecenderungan untuk menggunakan akal pikirannya.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kedua jenis kelamin manusia, baik laki-laki atau perempuan memiliki kedua hal tersebut, baik akal pikiran maupun perasaan hati, terlepas dari kecenderungan penggunaannya.
Tidak semua laki-laki hanya menggunakan akalnya. Ada juga yang gampang tersentuh perasaannya, baik oleh rasa belas kasihan, tenggang rasa yang tinggi ataupun mudah tersinggung baik oleh tindakan, perkataan maupun sikap orang lain.
Dan ada juga perempuan yang mendasari tindakan dan tingkah lakunya juga perkataannya semata-mata berdasarkan rasionya. Tidak hanya sekedar mengikuti intuisi, kata batin atau perasaan hatinya.
Namun segala sesuatu yang menjadi sumber dari pemikiran dan perkataan yang juga dapat membuahkan sikap atau tindakan seseorang, baik laki-laki atau perempuan adalah dari hatinya yang terdalam. Hati yang menjadi muara segala sesuatu. Suatu tempat penyimpanan yang luar biasa, yang dapat menyembunyikan isinya, namun juga dapat memancarkan apa yang ada di dalamnya. Dari dalam hati inilah dapat muncul segala yang baik atau yang buruk tergantung pada apa yang sudah disimpan dan dipendam selama ini.
Oleh sebab itulah, betapa pentingnya menjaga hati ini dengan segala kewaspadaan, untuk tidak membiarkannya tersakiti hanya karena pengaruh dari luar, tetapi menjadikannya kuat dengan menyimpan segala janji yang pasti, menyimpan kasih yang kuat, yang akan menghilangkan ketakutan dan yang akan memancarkan kehidupan keluar.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kedua jenis kelamin manusia, baik laki-laki atau perempuan memiliki kedua hal tersebut, baik akal pikiran maupun perasaan hati, terlepas dari kecenderungan penggunaannya.
Tidak semua laki-laki hanya menggunakan akalnya. Ada juga yang gampang tersentuh perasaannya, baik oleh rasa belas kasihan, tenggang rasa yang tinggi ataupun mudah tersinggung baik oleh tindakan, perkataan maupun sikap orang lain.
Dan ada juga perempuan yang mendasari tindakan dan tingkah lakunya juga perkataannya semata-mata berdasarkan rasionya. Tidak hanya sekedar mengikuti intuisi, kata batin atau perasaan hatinya.
Namun segala sesuatu yang menjadi sumber dari pemikiran dan perkataan yang juga dapat membuahkan sikap atau tindakan seseorang, baik laki-laki atau perempuan adalah dari hatinya yang terdalam. Hati yang menjadi muara segala sesuatu. Suatu tempat penyimpanan yang luar biasa, yang dapat menyembunyikan isinya, namun juga dapat memancarkan apa yang ada di dalamnya. Dari dalam hati inilah dapat muncul segala yang baik atau yang buruk tergantung pada apa yang sudah disimpan dan dipendam selama ini.
Oleh sebab itulah, betapa pentingnya menjaga hati ini dengan segala kewaspadaan, untuk tidak membiarkannya tersakiti hanya karena pengaruh dari luar, tetapi menjadikannya kuat dengan menyimpan segala janji yang pasti, menyimpan kasih yang kuat, yang akan menghilangkan ketakutan dan yang akan memancarkan kehidupan keluar.
Subscribe to:
Posts (Atom)